Bantu Mereka Bernapas dengan Sedekah Oksigen

"Di lapangan supplay oksigen untuk masyarakat masih terbatas. Masyarakat yang ingin mendapatkan isi ulang untuk tabung oksigennya harus rela antri selama berjam-jam. Bahkan tabungnya saat ini juga terbatas, ada pun harganya mahal," ungkapnya. Wisnu menambahkan oksigen konsentrator berfungsi mengambil oksigen dari udara yang konsentrasinya ssbesar 21 persen dapat menjadi 90 persen. Singkatnya, alat ini bisa menggantikan fungsi tabung tanpa pasien harus mengisi ulang.

Penyerahan bantuan ini disaksikan oleh Bambang Pramujati, Wakil Rektor IV ITS. "Di masa pandemi ini kami sangat membutuhkan oksigen yang memang sedang langka. Oksigen konsentrator kami menerima bantuan dari YMI yang nanti akan dikelola oleh Satgas COVID-19 ITS," katanya. Semoga bantuan ini bermanfaat dalam keadaan darurat saat ini, khususnya bagi para civitas akademika ITS yang saat ini sedang berjuang melawan Covid-19.