DUKA DAN KETIDAKPASTIAN MENGHANTUI ANAK GURU BESAR TEKNIK KIMIA ITS

SURABAYA (07/05/2025) Kehidupan seorang gadis belia, Bernama lengkap Bea Tauristy Symphonia kini diliputi duka dan ketidakpastian. Ia merupakan anak angkat dari mendiang Prof. DR. Ir. Nonot S., M.Eng., seorang guru besar terhormat di bidang Teknik Kimia, dan istrinya, yang keduanya telah berpulang. Yayasan Masjid Manarul Ilmi (YMI) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) menunjukkan kepeduliannya dengan menyalurkan bantuan kepada gadis belia yang akrab disapa Bea.

Kisah pilunya semakin bertambah dengan kenyataan bahwa ayah kandungnya juga telah meninggal dunia. Ibunda kandungnya kini telah menikah lagi dan berada dalam kondisi ekonomi yang sulit sehingga tidak dapat merawat Bea. Meski sesekali ditemani oleh tantenya, Bea kini menghadapi tantangan hidup yang berat.

Setelah kedua orang tua angkatnya meninggal, Bea tidak lagi diizinkan untuk tinggal di rumah dinas dosen yang selama ini menjadi tempat tinggalnya. Dalam kondisi terdesak, Bea terpaksa menjual perabotan rumah untuk memenuhi kebutuhan biaya hidup sehari-hari dan biaya pendidikannya.

?Sementara barang-barang ini yang Bea jual. Bea Bingung mau tinggal Dimana. Kost/kontrak belum ada uang.? Ucapnya saat menawarkan barang di whatsapp

Kini, Bea menghadapi persoalan genting terkait tempat tinggal. Harga rumah kontrakan di Surabaya yang terus meningkat menjadi kendala besar baginya. Ia pun dilanda kebingungan mengenai bagaimana cara memenuhi kebutuhan makan dan minum sehari-hari tanpa adanya dukungan finansial yang pasti.?

Kondisi Bea yang serba sulit ini menjadi pengingat betapa pentingnya dukungan dan perhatian dari lingkungan sekitar, terutama bagi anak-anak yang kehilangan orang tua dan menghadapi kesulitan ekonomi. YMI ITS berharap, dengan adanya bantuan ini dapat memotivasi masyarakat luas untuk membantu Bea dalam melewati masa sulit ini dan kembali memiliki harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Penulis : Syifa? Yahyania Awim Tasya